Pindang Tetel, bagi masyarakat Pekalongan adalah menu kudapan sehari hari. Banyak banget penjual yang menjajakan makanan ini di Pekalongan. Maklum makanan ini sudah menjadi ikon kuliner di kota batik. Selama 22 tahun hidup di Pekalongan, hampir setiap hari jajan makanan ini, dipadu kluban (urapan sayur) dan kerupuk usek (kerupuk yang di goreng pakai pasir), citarasa makanan ini luar biasa euy.
Sampai akhirnya merantau ke Bontang, sempet galau waktu ngidam makanan ini... aaah citarasa kampung halaman yang ngangenin bagi perantauan macam saya.
Walaupun hampir tiap hari makan, tapi jarang orang Pekalongan yang tahu resep makanan ini, termasuk Ibu saya. Hihihi Awal niatan masak pindang tetel disini, telfonlah Ibu, eh ternyata beliau juga ga tahu resepnya. Hahahay, Alhasil solusi praktis yang kekinian, ya apalagi kalau bukan browsing di google. Weew, ternyata banyak euy resep pindang tetel khas Pekalongan ini. Baca sana sini, akhirnya mix & match resep sana sini... dan jadi lah resep Pindang Tetel yang sesuai dengan lidah saya.
Pindang Tetel Menjadi resep andalan kalau kangen kampung halaman.
Ini dia Resep Pindang Tetel khas Pekalongan
Bahan:
● 250 gram daging sapi, dicincang kasar
● 500 gram tulangan sapi
● 500 gram kikil, potong bentuk persegi (optional, kalau saya jarang pakai))
● 4 liter air untuk merebus daging
● 250 gram daging sapi, dicincang kasar
● 500 gram tulangan sapi
● 500 gram kikil, potong bentuk persegi (optional, kalau saya jarang pakai))
● 4 liter air untuk merebus daging
Bumbu yang dihaluskan :
● 6 siung Bawang merah
● 4 siung Bawang putih
● Cabai Merah 3 buah (buang biji atau sesuai selera)
● 5 buah Kluwak
● Ketumbar 1 sdm
● Merica 1 sdt
● Garam 1 sdm/ sesuai selera
● Gula Jawa secukupnya
● 10 cm Jahe
● 2 cm Terasi
● 6 siung Bawang merah
● 4 siung Bawang putih
● Cabai Merah 3 buah (buang biji atau sesuai selera)
● 5 buah Kluwak
● Ketumbar 1 sdm
● Merica 1 sdt
● Garam 1 sdm/ sesuai selera
● Gula Jawa secukupnya
● 10 cm Jahe
● 2 cm Terasi
Bumbu lain:
● 8 siung Bawang merah iris tipis
● 250gr daun bawang iris lembut (lebih banyak lebih enak)
● Lengkuas ( memarkan)
● Daun salam secukupnya
● 3 buah Sereh (memarkan)
● 4 sdm minyak goreng untuk menumis
● Kecap manis secukupnya (optional)
● 8 siung Bawang merah iris tipis
● 250gr daun bawang iris lembut (lebih banyak lebih enak)
● Lengkuas ( memarkan)
● Daun salam secukupnya
● 3 buah Sereh (memarkan)
● 4 sdm minyak goreng untuk menumis
● Kecap manis secukupnya (optional)
Cara Membuat:
- Rebus tulangan & daging sampai empuk. (Kalau saya pakai api kecil, selama 1-2jam sampai daging empuk).
- Sambil menunggu rebusan daging, haluskan bumbu. Kalau saya lebih suka di ulek, tapi kalau mau di blender si its oke.
- Haluskan kluwek di tempat terpisah.
- Panaskan minyak kemudian tumis bawang merah dan daun bawang yang sudah diiris tadi, masukkan bumbu halus, daun salam, sereh sampai harum. Terakhir masukkan kluwek yang sudah dihaluskan. Tuang sedikit air, aduk rata sampai tercium aroma harum khas bumbu nya.
- Masukkam tumisan bumbu ke dalam rebusan daging. Aduk-aduk rata kemudian tambahkan kecap manis secukupnya atau sesuai selera (optional)
- Waktunya mencicipi... dan hidangkan selagi hangat.
Note:
Makan pindang tetel lebih nikmat ditambah kerupuk usek (kerupuk yang digoreng dengan pasir).
Kerupuk usek ini hanya ada di Pekalongan. Jadi sebelum masak jauh jauh hari request minta dikirimkan kerupuk usek dari Ibu. Heuheu ...
Dan bisa merasakan makanan khas kampung halaman di tanah rantau, hasil masakan sendiri, itu rasanya sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar