Liburan atau travelling, banyak yang menganggap kegiatan ini adalah kegiatan menghambur-hamburkan uang, hanya bersenang-senang. Bahkan banyak yang lebih memilih menabung atau menyimpan uang mereka dalam berbagai macam investasi mulai dari berbentuk asuransi hingga deposito.
Padahal liburan tidak selalu identik dengan berburu kesenangan belaka atau menghamburkan uang. Disadari atau tidak, liburan atau perjalanan sebenarnya bisa dijadikan sarana untuk mengembangkan diri. Terutama saat berlibur bersama keluarga, bersama anak-anak. Perjalanan bersama anak adalah momen terbaik untuk menanamkan nilai2 kehidupan, stimulasi minat dan bakat anak, membangun motivasi berprestasi, membangun kedekatan antar anggota keluarga (jika bepergian dengan keluarga), menumbuhkan empati, menebalkan rasa syukur hingga menumbuhkan cinta tanah air.
Jadikan liburan atau perjalanan bukan hanya kesenangan semata saat perjalanan, tetapi perjalanan itulah yang memberikan pengalaman hidup paling berharga dalam hidup. Jadikan liburan atau perjalanan yang kita lakukan bersama keluarga bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan perjalanan yang akan membentuk kepribadian, membuka mata dan hati tentang peta kehidupan, menjalani proses dengan mengalami putaran kehidupan di luar zona nyaman. Bukan kenyamanan, kesenangan atau sekadar jalan-jalan menghabiskan uang, tapi total education (baca: belajar bersama alam). Belajar dari alam dan peng’alam’an. Dengan metode sederhana. Alami dan renungkan. Temukan jawaban dan lakukan.
Tentu perjalanan yang kita lakukan harus dirancang dan dikemas dengan konsep Edutrip. Dengan pendekatan konsep edutrip, maka setiap perjalanan akan memberikan makna, meninggalkan kesan, belajar kehidupan, meski perjalanannya hanya dalam kota sekalipun. Jangan sampai tidak ada nilai-nilai kehidupan yang sempat ditransfer dari fasilitator atau orangtua ke anak.
Dari perjalanan atau liburan itulah kita bisa mengajarkan anak-anak kita mendapatkan pengalaman dari apa-apa yang terjadi saat perjalanan. Mulai dari saat berkomunikasi dengan orang lain "stranger" di transportasi umum, berdiskusi dengan orang lain dari daerah bahkan negara berbeda dengan perspektif masing-masing dalam diri kita. Melihat kehidupan warga lokal yang berbeda dengan tempat tinggal kita, bahkan secara tidak sadar mengatur itenerary, memilih keputusan, bertanya, bernegosisasi, kehilangan barang, ketinggalan transportasi saat perjalanan pun memberikan pengalaman yang sangat berharga!
Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menginspirasi para pendahulu kita melakukan perjalanan jauh, contohnya ayat 15 surat Al-Mulk: “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
Maka sudah seharusnya liburan atau perjalanan, bukan hanya sekadar having fun, akan lebih indah jika setiap detik yang kita lewati dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat. Bukankah waktu yang sudah terlewat tidak akan pernah kembali? Karena itulah waktu menjadi sangat berharga buat kita. Mudah-mudahan kita dan anak-anak akan makin mengerti tentang kehidupan setelah berlibur dan melakukan perjalanan bersama.
Berikut tips untuk merancang Edutrip :
1. Menentukan tujuan dan target Edutrip
Setiap keluarga atau sekolah memiliki visi misi dan nilai yang berbeda. Karena itu perlu dirumuskan terlebih dahulu, seberapa penting edutrip untuk anak2. Jika penting, maka tujuan bisa ditentukan apakah untuk mengenalkan obyek wisata saja, sehingga dikenalkan dengan sebanyak2nya obyek wisata. Atau selektif sesuai kebutuhan dan minat anak.
2. Setelah tujuan besar disetting, mulailah menurunkan tujuan besar tersebut dalam target2 bertahap. Bisa dalam bentuk target berdasarkan waktu, misalkan edutrip sebulanam, semesteran atau bahkan tahunan. Bisa juga dalam bentuk target berdasarkan wilayah misalnya dalam kota, propinsi, pulau/antar pulau, dalam negeri atau luar negeri. Bisa juga berdasarkan tema budaya, teknologi, lifestyle, dll.
3. Menyesuaikan target dengan kondisi anggota keluarga/level sekolah.
Edutrip untuk anak idealnya bisa dilaksanakan dalam satu momen bersama tapi setiap anggota keluarga/anak merasakan pengalaman yang berbeda sesuai usianya. Karena itu perlu dirancang bertahap, kadangkala individual kadangkala bersama-sama. Contoh sederhana edutrip dalam kota untuk mengenalkan sistem transportasi kota bisa dilaksanakan bersama-sama dengan mencoba berbagai transportasi kota. Untuk anak usia SMP bisa diberikan tantangan berkelompok untuk melakukan perjalanan sendiri dengan rute terbatas bahkan keluar kota.
4. Mengajarkan menyusun anggaran perjalanan.
Menabung dengan target tertentu, memberi pelajaran pada anak bahwa menuju sesuatu butuh bekal. Tunjukkan pada anak biaya yamg diperlukan untuk melakukan edutrip ke tempat yang dituju. Ajaklah diskusi menyusun anggaran bersama, menentukan rute, alat transportasi, menu makanan, memilih tempat singgah, dan jika memungkinkan beri tugas ke anak yang sudah mengerti dunia online untuk mengeksplorasi kemampuan onlinenya dalam searching dan mengatur rute perjalanan. Berikan kebebasan namun tetap dalam pantauan. Minta mereka untuk mempresentasikan. Dengan demikian edutrip terinternalisasi ke anak sejak awal perjalanan tersebut dirancang karena melibatkan anak.
Jika semua sudah disepakati dan siap dijalankan, bersiaplah melakukan edutrip yang menyenangkan. Berilah anak tugas/tanggung jawab yang pasti namun menyenangkan. Misalnya ada anak yang bertugas sebagai juru foto, bekali dengan kamera, bebaskan dia mengambil gambar apapun yang dia suka tanpa diinterupsi. Ada anak yanh diberi tugas untuk membeli tiket dan lain sebagainya. Ada anak yang diberi tugas memilih tempat makan dan menu makanan. Dan lain sebagainya.
Jangan lupa sampaikan nilai-nilai keluarga, kalimat motivasi dengan mengaitkan hal2 yang ditemui di perjalanan.
Selamat merancang Edutrip, have a nie journey...!
Oleh : Marsahid AS
Team Leader Jingga Edutrip
Ayah dari (baru) dua anak, Khalila dan Ibrahim
---------------------------------------------
Materi Diskusi di Grup WA HE-BPA Kalimantan 23 November 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar