Social Icons

Rabu, 25 November 2015

Orangtua Positif atau Orangtua Negatif?

Apa yang muncul dari lisan kita ketika melihat seorang anak, anak teman atau saudara misalnya?

"Badannya kok kecil banget ya?"
"Lho gigimu mana?"
"Ih,,,kok masih ngemut tangan sih?"

Jika kalimat semacam itu yang secara spontan keluar dari lisan kita, berarti kita telah menjadi penyebar virus negatif yang mematikan!

What? Mematikan?

Ya...mematikan perasaan anak, juga mematikan sisi-sisi positif yang PASTInya ada dalam diri setiap anak.

Hal ini saya bahas, saya tulis karena sering menemui bahkan mengalami kejadian seperti itu. Ketika bertemu atau mengamati anak kecil, orang cenderung membicarakan kekurangannya.

Helooow....bisakah kita sebagai orang yang lebih tua darinya (tidak menggunakan kata dewasa karena tua itu pasti, tapi dewasa belum tentu) bersikap bijaksana dengan memandang segala sesuatu melalui sudut pandang positif?

Jika setiap kali bertemu orang, anak-anak mendapat komentar negatif tentang dirinya, ia bisa salah dalam menilai dirinya. Ia akan berpikir bahwa dirinya 'serba kekurangan'. Bahkan ia bisa gagal menemukan kelebihan atau potensi di dalam dirinya.

Begitu pula sebagai orangtua, apakah kita fokus pada menutupi kekurangan anak atau pada mengembangkan potensinya? Jangan-jangan yang suka memberikan komentar seperti di atas tadi malah si orangtua sendiri? >.<

Please, para orang tua ajarkanlah anak-anak untuk pandai BERSYUKUR dengan TIDAK MENGELUHKAN kekurangan mereka, terlebih mengucapkannya di depan mereka.

Ajarkanlah anak untuk pandai bersyukur, dengan memberitahukan hal-hal positif yang mereka miliki lalu membimbing mereka untuk mengucap hamdalah.

Ajarkanlah anak-anak untuk pandai bersyukur, dengan membantu mereka menggali potensi yang dimiliki.

Karena dari rasa syukur akan tumbuh kebahagiaan di hati. Dan hanya hati yang bahagia yang memiliki motivasi untuk berkreasi. Semoga dari kreasi anak-anak yang hatinya dipenuhi rasa syukur, dunia akan menjadi lebih baik. Dan semua itu berawal dari lisan kita, orang tua.

*oleh: Nia Tania IG @niathetania
(anggota grup IIP Kalimantan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar