Kamis, 09 Februari 2017
Masih Belum Bisaa...
Entah kenapa si kakak saat di Jawa, sering banget merengek.
"Ummiii, laper"
"Aaaah, ini gimana ummi? Fatih ga bisa"
Dikatakan dengan nada rengekan yang bikin gemes. Padahal tidak dalam kondisi tertekan atau di jahili. Jadi bikin saya kadang emosi (lagi).
"Sudah, ga usah ngerengek gitu ah. Ngomong yang bagus"
Itu biasanya yang saya ucapkan, kalau kakak sudah merengek.
Entah ini kacau banget feel saya. Sejak beberapa hari yang lalu sempat adu mulut sama kakak, emosi gampang banget naik. Dan anakpun kena imbas. Saya masih belum bisa move on dari "sampah masa lalu". Rasanya berat sekali dan sudah terlalu dalam untuk dilupakan. Hiks
Dan sampah masa lalu ini yang selalu saya jadikan kambing hitam saat emosi meninggi. Hiks padahal jelas bukan itu titik permasalahannya. Tapi di masalah itu ada di diri saya sendiri.
Ya, saya belum bisa berdamai dengan masa lalu. Pola komunikasi masa lalu, masih membekas di benak. Kalau posisi masih di Jawa seperti sekarang ini, ya sudah melayang layang di kepala itu sampah. Tapi kalau sudah kembali ke Bontang, hilang sendiri sampah itu dan sayapun merasa menjadi pribadi yang berbeda. Lebih bersemangat dan lebih menikmati membersamai anak-anak tanpa emosi yang meninggi.
Qadarullah, materi komunikasi produktif ini berbarengan saya di Jawa, yang bikin saya merasa gagal mempraktekkan ilmu komprod karena saya masih belum bisa menata emosi dan hati.
.
.
.
#hari7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar